
KONFRONTASI-Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyarankan Program Organisasi Penggerak (POP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) agar dibatalkan dan ditata ulang.
Begitu disampaikan Sekjen PBNU Ahmad Helmy Faishal Zaini dalam cuitan akun Twitter pribadinya @Helmy_Faishal_Z, pada Rabu (29/7).
"Tentang POP (program organisasi penggerak), sebaiknya dibatalkan untuk kemudian ditata ulang," ujar Helmy.
Sebelumnya dua ormas Islam terbesar dan bersejarah Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah telah secara tegas menyatakan mundur dari POP Kemendikbud. Alasannya program tersebut dinilai tidak jelas.
Helmy menjelaskan, ormas NU telah berdiri jauh sebelum Indonesia lahir yang sedianya telah banyak berkontribusi besar terhadap dunia pendidikan di tanah air.
"Upaya pencerdasan kehidupan masyarakat telah dilakukan oleh Nahdlatul Ulama jauh sebelum republik berdiri, dengan swadaya dan kemandirian yang tumbuh dari kalangan kiai dan santri," demikian Helmy Faishal Zaini.(mr/rm)