Quantcast
Viewing all articles
Browse latest Browse all 187

Anis Baswedan dan Dua Kesalahan Fatal Pendidikan di Negeri Ini

Image may be NSFW.
Clik here to view.

KONFRONTASI- Sampai hari ini, era Jokowi-JK, masih tentang pendidikan, pendidikan sebagai pemegang saham terbesar dalam sukses dan tidakya pengkaderan generasi disebuah bangsa, maka secara otomatis  pendidikan harus bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kualitas SDM Bangsa.

hari setelah hampir 70 tahun bangsa Indonesia merdeka, sudahkah bangsa ini melahirkan generasi-generasi yang patut dibanggakan? Soekarno, Hatta, Syahrir dan putra-putra bangsa  yang mempunyai  semangat memperjuangkan bangsa ini merupakan generasi muda pada masanya yang dididik pada zaman pra kemerdekaan, yang semangat dan komitmenya terhadap cita-cita menyejahterakan rakyat dan berjuang untuk generasi selanjutnya, sampai hari ini nama dan semangatnya tak lekang oleh lamanya waktu, dan banyaknya putaran matahari.

Konteks perjuangan hari ini tentunya berbeda, namun ada yang tak boleh beda, yaitu semangat dan komitmennya membangun bangsa.

Indonesia hari ini yang diprediksi oleh beberapa kalangan,  tak siap bertempur menghadapi era MEA/ AEC Asian Economic Community, yang secara resmi diberlakukan akhir 2015 mendatang.

Bukan masalah infrastruktur dan kesiapan industri yang diprediksi tidak mampu bersaing dalam era “katak yang tempurungya telah dibuka”, namun kesiapan SDM generasi muda yang hari ini dinilai tidak siap tempur.  dan ironisnya ketidak siapan itu justru datang dari kamunitas yang seharusnya tidak diragukan, yaitu para sarjana/lulusan universitas. sebagaimana persis baru-baru ini disampikan oleh wakil presiden Jusuf Kalla, yang mengungkapkan rasa pesimisnya menghadapi liberalisasi perekonomian, misal dalam dunia perbankan di Asia Tenggara pada 2020, jika tak ada perubahan fundamental kualitas lulusan universitas.

Sarjana dan lulusan Universitas di Indonesia saat ini memang banyak, namun dari sekian banyak tersebut apakah sudah mempunyai kapasitas seorang sarjana? padahal banyak disampaikan keluhan oleh perusahaan-perusahaan saat ingin merekrut karyawan seperti yang diinginkan. keluhan paling umum terkait kesiapan lulusan perguruan tinggi yang tidak siap kerja, baik dari perspektif kompetensi maupun dari segi mental.

faktor utama yang menjadi permasalahan ini diantaranya adalah sistem pendidikan yang salah, menurut Joseph Lumban Gaol dirut PT M-Star yang baru-baru ini saya sempat berdiskusi dengan beliau, memaparkan bahwa kesalahan pendidikan untuk generasi  di Indonesia saat ini adalaha faktor formalistik.  diantaranya yaitu :
1. Generasi (pelajar dan mahasiswa)banyak  diajarkan bagaimana cara memakai sesuatu, bukan menciptakan sesuatu.

2. Peserta didik hanya diajarkan cara melakukanya, bukan diajarkan filosofinya. sehingga output lulusan hanya mampu bagimana melakukan sesuatu, tapi tidak mampu berfikir dan bertindak  bagaimana menciptakan cara untuk melakukan sesuatu.

 

Category: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 187

Trending Articles